1. Kata-kata yang Bersinonim
Sinonim mengkaji kata-kata yang sama atau hampir sama maknanya, tetapi bentuk katanya berbeda. Misalnya, makna kata saham sama dengan andil, kata pintar bersinonim dengan pandai, meminang bersinonim dengan melamar.
a. Menggunakan Kata yang Berkonotasi Sopan
Faktor-faktor nonkebahasaan, seperti lingkungan sosial budaya, sangat perlu kita memilih kata-kata bersinonim.
Perhatikan pasangan kata dibawah ini!
istri = bini
meninggal = mati
hamil = bunting
b. Kata-kata yang Berkonotasi Baik dan Kurang Baik
Pemakaian kata babi misalnya, kata kata ini ditafsirkan sebagai suatu yang sangat buruk (najis) oleh umat Islam. Babi berkonotasi jelek daripada kata lainnya yang sejenis, seperti sapi atau pun kedelai. Sementara itu, bagi umat Hindu, kata sapi memiliki konotasi baik (suci) dibandingkan, misalnya, dengan unta.
2. Kata-kata yang Berantonim
Antonim adalah pertalian antara dua kata atau lebih yang maknanya saling berlawanan atau bertentangan.
a. Jenis I, sebagaimana yang diperlihatkan oleh pasangan hidup-mati. Cirinya, bila salah satu disangkal, artinya sama dengan pasangannya itu.
b. Jenis II, sebagaimana diperlihatkan oleh pasangan kata pintar-bodoh. Cirinya, bila salah satu disangkal, belum tentu artinya sama dengan yang lain.
c. Jenis III, sebagaimana diperlihatkan oleh pasangan suami-istri. Ciri-cirinya, yang satu menjadi syarat bagi yang lainnya.
3. Kata-kata yang Berhomonim
Homonim adalah kata-kata yang bentuk dan cara pelafalannya sama, tetapi memiliki makna yang berbeda. Contohnya, kata genting dan jarak.
1) genting
a) Karena perang,
b) Kakak sedang memperbaiki genting yang bocor. (genting = atap).
2) jarak
a) Ayah sedang menanam pohon jarak di belakang rumah. (jarak = pohon)
b) Jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh. (jarak = pohon)
2 komentar:
Terima kasih. Posting ini membantu penyelesaian PR anak saya :)
wah ini sangat hebat, terima kasih
Posting Komentar